Software Instagram Murah

Kamis, 27 Februari 2014

Natural Chrysoprase Chalcedony Kode 826

Natural Chrysoprase ChalcedonyNatural Chrysoprase Chalcedony

Natural Chrysoprase Chalcedony

Nama Produk : Natural Chrysoprase ( Chalcedony )
Dimensi Batu Permata : est 16 x 12 x 5 mm
Berat Batu Permata : 8,4 carats
Shape / Bentuk Potongan : Oval Cabochon
Color : Green
Harga Rp 420.000,00

Toko Batu Permata, Jual Batu Mulia, Chrysoprase Murah, Asli, Bergaransi

 Segera Hubungi Call Center

Andi Sulistyanto : 085-786-492-616

Java Gemstone Jewellery adalah toko batu permata, bergerak dibidang penjualan online, kami selalu menyajikan berbagai macam Permata Asli / Natural dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Berbagai jenis batu permata / batu mulia yang dapat Anda temukan disini seperti : sapphire/safir, zamrud/jamrud/emerald, ruby star, agate, topaz, kyanite, chrysoberyl, spinel, padparascha, giok/jadeite, keladen, moonstone, peridot, citrine, kalimaya, sillimanite, pirus, sphene, amethys, tiger eyes, aquamarine, charnalian dan masih banyak yang lainnya. Seluruh batu permata yang dijual di Java Gemstone Jewellery adalah batu permata natural, dan kami garansi keasliannya dengan 100% uang kembali tanpa potongan apapun. GemsPermata.Com menjamin barang yang Anda terima adalah barang yang Anda pesan. Transaksi aman dan nyaman hanya di gemspermata.com
"JADILAH ORANG PERTAMA YANG MEMILIKI KOLEKSI TERBAIK KAMI"

Jumat, 21 Februari 2014

Doktrin Origin By Nugroho, SE.AJP.GG ( GIA )

Doktrin Origin By Nugroho, SE.AJP.GG ( GIA )

Doktrin Origin By Nugroho, SE.AJP.GG ( GIA )

Salah satu sisi yang menarik dari BATU PERMATA adalah darimana batuan tersebut berasal, atau disebut country of origin. Meskipun jelas-jelas hal tersebut diluar penentuan kualitas, namun pasar menganggap bahwa asal negara juga penting untuk diketahui dan mencerminkan kualitas. Disini saya akan menjelaskan aspek-aspek , kriteria dan kondisi penentuan origin yang nantinya akan bisa menjawab seberapa penting origin dan juga kondisi yang terjadi sekarang di pasar batuan di Indonesia.

Studi mengenai origin batuan dipelopori oleh Edward J. Gubelin ( Pendiri Gubelin Gem Lab ). Dengan dedikasi tinggi dia mengumpulkan ribuan sampel batuan langsung dari tambang-tambang di seluruh dunia dan mulai menginvestarisasikan aspek-aspek ilmiah yang membedakannya. Meskipun masih sebatas perbedaan karakter mikroskopik dan fitur inklusi, karena peralatan pada zaman itu belum terlalu canggih.  Gubelin mulai mencantumkan origin di sertifikat pada tahun 1950-an. Hal inilah yang kemudian memicu pasar akan pentingnya origin sebagai salah satu yang mempengaruhi nilai pada batu permata.

Semenjak itu istilah-istilah seperti Burma, Khasmir dan Ceylon ( untuk spesies batu corundum ) yang pada jaman itu mendominasi stok batu yang berkualitas di pasar, lantas mengemuka dan mempunyai gengsi tersendiri, dengan dibumbui aspek-aspek sentimental seperti nilai sejarah penggunaan batu-batuan oleh kaum raja dan bangsawan, romantisme budaya dan lokalitas, serta sedikit unsur mistis yang kemudian ikut dibungkus sebagai nilai tambah marketing batu mulia pada saat itu. Selanjutnya hal tersebut terwariskan turun temurun sampai sekarang dan menjadi doktrin bahwa batu mulia yang menyandang nama-nama tersebut adalah yang terbaik.

Keniscayaan tersebut lantas susah untuk dihilangkan, meski adanya tambang-tambang baru seperti di Tanzania, atau Madagascar. Memang tidak ada yang patut disalahkan, namun yang penting adalah adanya pemahaman yang benar atau kondisi yang benar-benar terjadi.

Untuk mempermudah pemahaman , tulisan ini akan tetap mewakilkan spesies Corundum, yaitu varies Ruby dan Sapphire. Pada dasarnya setiap tambang diseluruh Dunia lebih banyak menghasilkan batu dengan kualitas Low to Medium daripada High Quality. Tidak ada satu tambangpun yang menghasilkan kualitas tinggi dengan proporsi yang lebih banyak. Penemuan Sapphire berkualitas tinggi di Ilakaka, Madagaskar ternyata mampu membelalakan mata pasar dunia bahwa kualitasnya dari segi warna dan kejernihan tidak kalah dengan batuan serupa yang pernah ditemukan sebelumnya di tambang-tambang kuno. Di tambang tersebut juga ikut ditemukan batu-batu Sapphire dengan ukuran diatas rata-rata. Lantas apa doktrin Sapphire Kashmir dan Ceylon bisa tergeder?? Pada kenyataannya tidak. Pasar tetap teguh pada pendiriannya bahwa Saphire Kashmir dan Ceylon adalah yang terbaik.

Dalam kasus ini, hal yang menyebabkan Madagasiian Sapphire bisa kalah adalah karena Madagaskar belum mempunyai nilai sejarah sebagai penghasil Corundum yang terbaik. Burma, Kashmir dan Ceylon sudah mendarah daging dengan segala aspek-aspek sentimental yang terlanjut menempel di batu dan dibenak pasar. Kurangnya referensi sampel ruby dan sapphire berkualitas tinggi di madagaskar juga ikut andil dalam hal ini. Pasar sekarang dijejali dengan Low Quality glass field ruby dan sapphire heated greenish blue dari madagaskar. Inilah yang membuat nama madagaskar sulit terangkat.

Kasus serupa  juga bisa dianalogikan pada kasus handphone china, sampai sekarang hape china dianggap rapuh, mudah rusak, dan tidak bergengsi, apapun alasannya. Kenyataannya , hape china sekarang sudah semakin canggih dan mulai bisa diterima oleh segmen masyarakat tertentu. Fitur kecangihannyapun selalu mengikuti hape yang terkini, meskipun kadang-kadang tampilan fisik masih merujuk ke merk yang lebih terkenal.

Disini kuncinya adalah pengayaan referensi. Seandainya pasar batu di Indonesia dibanjiri dengan Sapphire berkualitas dari madagaskar, maka lambat laun doktrin tersebut bisa luntur. Hal tersebut serupa terjadi pada Ruby. Pasar di Indonesia mulai menyadari bahwa Ruby dari Winza-Tanzania tidak boleh dilirik sebelah mata. Alih-alih memburu Ruby Burma yang semakin Langka, mereka mulai beralih ke Tanzania Ruby, meski mungkin dalam hati mereka menganggap bahwa Burmese Ruby sebagai yang terbaik. Monggo saja.

Laboratorium gemologi sebagai pihak yang berwenang dalam penentuan origin dituntut untuk independen dalam strict dengan metode dan referensi ilmiah yang ada. Kompleksitas penentuan origin merupakan konsekuensi yang harus diikat, bukan saja terhadap0 disiplin keilmuan dan almameter, namun juga kepada pasar. Sebenarnya penentuan origin di Lab tidak sederhana. Diperlukan analisis terhadap inklusi, karakter, komposisi kimia, karakter spekstral, sifat-sifat optik ( khususnya Refractive Index dan Birefingence), karakter reaksi infra red dan reaksi luminescence. Sebagian besar metode terdebut adalah melihat yang tak kasat mata, sehingga diperlukan instrumen lab yang lumayan canggih seperti gemological microskope, refrakctometer, spektrophotometer, dan lain-lain.

Dalam talkshow di event IGLO di Yogyakarta beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan beberapa pertanyaan menarik tentang origin, diantaranya :
Mengapa percantuman origin oleh Sky Lab untuk batu chalcedony ( dikenal sebagai keladen ) yang jelas-jelas ditemukan di Pacitan tidak spsifik hingga menyebut "From Pacitan"?
Satunya lagi , Mengapa SkyLab tidak bisa mengindentifikasi Sapphire yang ditemukan di Aceh sebagai Origin Indonesia ?
Jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut adalah bahwa pendekatan penentuan origin didasarkan atas serangkaian metode ilmiah yang merujuk kepada referensi yang ada. Metode itu didapatkan dari hasil riset on the spot ( langsung ke tambang ) , yang dilakukan oleh para ahli geologi dan gemologi yang kemudian dituangkan kedalam jurnal ilmiah dan diakui secara internasional sebagai metode rederensi untuk mencantumkan coutry of origin.

Nah, atas dasar itulah gemologist bekerja. Hasil penentuan origin selanjutnya disematkan sebagai country of origin, dan bukan region of origin. Itupun masih kontroversional terkait dengan akurasinya. Saya biasanya hanya menuliskan origin Indonesia dalam sertifikat dan pemahaman kepada klien secara lisan bahwa pada umumnya batuan jenis tersebut ditemukan di daerah ini, dan daerah itu, misalnya.

Kuantitas hasil sebuah batu dari sebuah tambang juga mempengaruhi ketersediaan sapphire dipasar. Pernahkah Anda mendengar bahwa Sapphire ditemukan juga di Colombia, Kenya, Laos, Tasmania, Slovakia, dan New Zelland? Meskipun jurnal ilmiah untuk itu sudah ada, namun karena kuantitas hasil tambangnya sangat minim, Sapphire tersebut tidak memberikan kontribusi banyak untuk perdagangan secara internasional.

Sejal Lulus tahun dari GIA tahun 2003, perlu waktu 10 tahun untuk kemudian awal tahun 2013 saya memutuskan mencantumkan origin dalam gem report, setelah selama itu pula mengumpulkan dan menganalisi ribuan spesimen, mengikuti berbagai workshop, dan seminar gemologi , melengkapi peralatan dan melakukan simulasi. Selama itu pula saya menolak permintaan pasar untuk menetukan origin, karena bagi saya penentuan origin tidak semudah ketika kita membedakan siang dan malam, dan disisi lain juga harus dapat dipertanggingjawabkan. Meskipun saat ini tidak ada 1 Lab pun didunia yang berani menjamin akurasi 100% terhadap analisis origin, namun setidaknya kesimpulan origin tersebut telah didasarkan atas metode yang benar.

Akhirnya Origin selayaknya tidak diposisikan sebagai aspek yang mempengaruhi kualitas karena memang tidak ada kaitannya. Selanjutnya siapapun Anda, Hobbyist, Collector, Seller, Atau Supplier, berhak mempunyai keyakinan terhadap kualitas batu secara keseluruhan tanpa menjadikan asal batunya sebagai penentu kualitas dan mulailah mengabarkan kondisi yang sebenarnya demi pasar yang ideal.

Sumber : Majalah IGS Edisi Januari 2014
ARTIKEL

Rabu, 12 Februari 2014

Batu Permata Yellow Obsidian Kode 820

Natural Yellow ObsidianNatural Yellow Obsidian

Batu Permata Yellow Obsidian

Nama Produk : Natural Yellow Obsidian
Dimensi Batu Permata : est 14 x 12 x 7 mm
Berat Batu Permata : 8,9 carats
Harga Rp 350.000,00

Toko Batu Permata, Jual Batu Obsidian Kuning, Asli, Natural, Bergaransi, Harga Murah

 Segera Hubungi Call Center

Andi Sulistyanto : 085-786-492-616

Java Gemstone Jewellery adalah toko batu permata, bergerak dibidang penjualan online, kami selalu menyajikan berbagai macam Permata Asli / Natural dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Berbagai jenis batu permata / batu mulia yang dapat Anda temukan disini seperti : sapphire/safir, zamrud/jamrud/emerald, ruby star, agate, topaz, kyanite, chrysoberyl, spinel, padparascha, giok/jadeite, keladen, moonstone, peridot, citrine, kalimaya, sillimanite, pirus, sphene, amethys, tiger eyes, aquamarine, charnalian dan masih banyak yang lainnya. Seluruh batu permata yang dijual di Java Gemstone Jewellery adalah batu permata natural, dan kami garansi keasliannya dengan 100% uang kembali tanpa potongan apapun. GemsPermata.Com menjamin barang yang Anda terima adalah barang yang Anda pesan. Transaksi aman dan nyaman hanya di gemspermata.com
"JADILAH ORANG PERTAMA YANG MEMILIKI KOLEKSI TERBAIK KAMI"

Senin, 10 Februari 2014

Mereka Saja Puas, Kenapa Anda Masih Ragu ???

Toko Batu PermataPenjual Online Terpecaya
Sajikan Sapphire BerkualitasMemo Batu Permata
Garansi Asli NaturalKepuasan Pelanggan
Java GemstoneBatu Tektite
Bisnis OnlinePin BB penjual Batu


Mereka Saja Puas, Kenapa Anda Masih Ragu ???

Testimoni Yang Kami Ambil Hanya yang Dari BBM ( Blackberry Mesengers ),
Dan Masih Banyak Testimoni Lainnya Baik Melalui SMS / Telp .
Masih Ragu Lagi ??? Lihat Testimoni Lainnya Disini

Jangan Ragu Lagi Untuk Berbelanja Di Java Gemstone Jewellery, 
Kami Menjamin Barang Yang Anda Terima Adalah Barang Yang Anda Pesan

Batu Permata Royal Blue Sapphire Kode 805

Batu Permata Royal Blue SapphireBatu Permata Royal Blue Sapphire

Batu Permata Royal Blue Sapphire

Nama Produk : Natural Royal Blue Sapphire Corundum
Dimensi Batu Permata : est 9,5 x 8 x 5 mm
Berat Batu Permata : 3,4 carats
Shape : Oval Mixed Cut
Harga TERJUAL

Toko Batu Permata, Jual Batu Mulia, Jual Royal Blue Sapphire Asli, Harga Murah, Natural, Bergaransi

 Segera Hubungi Call Center

Andi Sulistyanto : 085-786-492-616

Java Gemstone Jewellery adalah toko batu permata, bergerak dibidang penjualan online, kami selalu menyajikan berbagai macam Permata Asli / Natural dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Berbagai jenis batu permata / batu mulia yang dapat Anda temukan disini seperti : sapphire/safir, zamrud/jamrud/emerald, ruby star, agate, topaz, kyanite, chrysoberyl, spinel, padparascha, giok/jadeite, keladen, moonstone, peridot, citrine, kalimaya, sillimanite, pirus, sphene, amethys, tiger eyes, aquamarine, charnalian dan masih banyak yang lainnya. Seluruh batu permata yang dijual di Java Gemstone Jewellery adalah batu permata natural, dan kami garansi keasliannya dengan 100% uang kembali tanpa potongan apapun. GemsPermata.Com menjamin barang yang Anda terima adalah barang yang Anda pesan. Transaksi aman dan nyaman hanya di gemspermata.com
"JADILAH ORANG PERTAMA YANG MEMILIKI KOLEKSI TERBAIK KAMI"

Rabu, 05 Februari 2014

King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems

King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems

 

 King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesian Golden Gems oleh Mas Picis Rojobrono

Sejarah Batuan Pacitan King Keladen and Queen Ndasar Chalcedony
Mas Picis Rojobrono (Eko Suryo Putro) :

“Penulisan JURNAL sesuai dengan Saran dari Suhu Nugroho
Gemologist (SKYLAB) saat saya bertemu dan membicarakan mengenai Batuan
Nusantara di Tamini Square saat membawa contoh Specimen Yellow
Chalcedony Pacitan.
King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems

Batuan Pacitan King Keladen and Queen Ndasar Chalcedony


Penemuan bila ditelusuri sekitar 10 Tahun yang lalu
informasi dari seorang pengasah batu terkenal Suparjo di Donorojo dan
penelusuran dari Widat (Misgi Man) dan seorang Kolektor Batu Pak Pur di
Pacitan, Specimen ini diketemukan oleh Mbah Paiman Timbul yaitu salah seorang pelaku dan tokoh batuan senior di Donorojo, Pacitan, Jawa Timur.
King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems
 (pemberian Mbah Paiman Timbul kepada saya)

Namun penamaannya King Keladen dan Queen Ndasar bagi specimen lokal Yellow Chalcedony
dan beberapa varian Chalcedony yang ditambang dari Kabupaten Pacitan,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia ialah datang dari keinginan saya ingin
menyelami dan berupaya memberikan perspektif yang sedikit ilmiah atau
terstruktur.

Hal ini bermula pada saat April 2013, datang ke Pacitan dalam liburan
bulan madu saya bertemu dengan Widat (Misgi Man) dan diberikan sebuah
sample specimen yang ditambang dari Bukit Ndasar Pacitan. Namun dalam
pertemuan itu Widat salah menginformasikan temuan tersebut dan menyebut
batu yang diberikan berasal dari Sungai Keladen. Sungai Keladen sendiri
mengalir melintasi 5 wilayah di Punung Pacitan.

Widat mengatakan pada perkembangan sebelumnya dunia batuan Pacitan
hanya menyebut specimen Chalcedony dengan nama Siwalan (Kolang-Kaling)
dan ini membuat material ini kurang dihargai di Lokal. Padahal Konsumen
luar negeri memburu Siwalan Kualitas Kinggi dan berani membayar mahal.
Untuk Siwalan Kuning ini belum dilepas ke pasaran masih di protect oleh
Komunitas Batuan Pacitan, dan material ini simpenan 10 tahun yang lalu
hanya diketemukan 1 bongkah kecil.
Bahkan harga yang murah dan ketidaktahuan pasar dalam menghargai
jenis batu ini membuat Eksploitasinya dilakukan secara tidak bermartabat
dan membabi-buta.Dalam eksploitasi besar-besaran di jaman dahulu, kini
akhirnya sampai pada hasil habisnya cadangan deposit di Pacitan.

Hal ini bisa diketahui, bahwa para perajin Lokal hingga sampai
mengais-ngais kembali timbunan sampah sisa-sisa pemotongan dahulu.
Kalaupun ada di alamnya sendiri, sangatlah sukar untuk menemukan bahan
sebesar jempol tangan. Adapun bila ada ialah simpanan para tokoh batu
yang sudah menimbunnya selama 10 tahun sebelumnya. Bahkan ada variant
warna masuk ke golongan “sangat-sangat langka”.
Jatuh cinta dengan pemberian kenang-kenangan dari Widat berupa batu
dari Bukit Ndasar, saya mengharapkan bisa memiliki lebih banyak batuan
tersebut untuk diperkenalkan ke dunia gems lokal khususnya dan
internasional umumnya. Adapun specimen yang didapatkan pertama kali
memiliki warna yang muda dan bias sinar yang lembut, namun inklusi
dalamnya menunjukkan serat yang kasar. Belakangan ciri serat seperti itu
diketahui dengan nama fenomena “punggung/cangkang kura-kura”.
Berbekal contoh batuan tersebut, saya menemui tokoh senior batuan
Pacitan Mbah Paiman Timbul di Donorojo. Saat menunjukkan contoh specimen
tersebut saya mengatakan ingin memperkenalkan jenis specimen ini dan
berjanji ingin menyematkan nama khusus pada batuan Pacitan ini dan
menghidupkan kembali dunia batu Pacitan yang sedang lesu. Mbah Timbul
menyambut baik dan meng-amanah-kan mengeluarkan material simpanannya
selama 10 tahun yaitu batu yang didapatnya dari Sungai Keladen yang
tidak pernah diketahui beredar secara luas. Bisa dikatakan penemunya
ialah Mbah Paiman Timbul. Namun mengenai penamaan Mbah Paiman Timbul
menyerahkan kepada saya untuk menamai material simpananya tersebut.

Dahulu 10 tahun sebelumnya ada pengalaman menarik yang diceritakan
Widat, dan kemudian ditelusuri dengan pengumpulan informasi dari Arif
Putro Lawu juga. Bahwa specimen ini pernah terjual dengan harga 8 juta
rupiah di Kalimantan. Bahkan ada sample yang dimiliki Arif dibawa ke
Kalimantan dan dikenakan oleh para penambang emas disana. Batu yang
berwarna keemasan ini dianggap memiliki energi atau aura hoki
(keberuntungan) yang terkenal. Para penambang emas mengatakan jika tidak
mengenakan batu ini hasil perburuan emas mereka sering tidak menemui
hasil, namun berbeda dengan saat mengenakan, hasil pendulangan emas
tradisional mereka bisa mendapatkan emas seberat 22 gram per hari.
Bahkan informasi dari Arif menyebutkan pernah ada pengusaha Malaysia
yang menginginkan batu ini dan berniat menukarkan 1 Truknya namun
penambang emas yang memilikinya menolak, karena batuan ini dianggap
sebagai kecintaannya, hoki dan lekat dengan profesinya yang berhubungan
dengan Emas.
Ada kebingungan yang terjadi dalam membedakan ciri batuan yang
ditambang dari bukit dan sungai. Setelah dibawa ke Jakarta, saya menemui
beberapa Lab, dan berusaha mencari perbedaannya. Kemudian didapatkan
analisis dari Ridwan assistant Benny Hoo dari BIG Lab Jakarta Gems
Center Rawabening menyebut bahwa yang dari Bukit serat atau inklusinya
lebih kasar dari serat yang ditambang dari Sungai.

King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems


King Keladen Chalcedony Golden Supreme, Indonesia Golden Gems 

Kemudian Ridwan membeli 5 buah sample dan mengirim 2 buah ke cabang
BIG di Surabaya, 1 untuk di cabang Rawabening dan 1 untuk di cabang
Gajah Mada Plaza.
1 buah dikirim ke Singapura, kemudian Kantor Pusat BIG Singapura
memutuskan untuk mengirim ke Jepang untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil
pemeriksaan di Jepang, Specimen King Keladen murni Chalcedony dan untuk
warna tidak terdapat irradiation. Namun untuk warna “CAN NOT DETERMINE”
(tidak dapat ditentukan). Entah mengapa keluar catatan seperti ini.
Sehingga dalam pemeriksaannya nanti di BIG bila disertifikatkan/di memo
akan keluar catatan *Color can not determine.

Indonesia Golden Gems


Indonesia Golden Gems


Sementara Nugroho Gemologist dari SKY Lab, menyebut:

“Origin Chalcedony (Keladen) yang ditambang dari Pacitan terbagi menjadi
2 buah sumber… tambang di Bukit sebagai tambang Primer dan tambang di
Sungai sebagai tambang Sekunder…. “
Bagi Om Nugroho pendiri SKY Lab di Tamini Square, serat yang dari
Sungai Lebih bagus… karena sudah bersentuhan dengan Material lain yang
terkandung di Sungai sehingga lebih kaya Mineral.
Pada kenyataannya sumber primer dan sekunder sama-sama Langkanya,
banyak yang salah mengira dan menggolongkan Queen Ndasar sebagai King
Keladen dan penggolongan warnanya.
INSPIRASI:

Pengambilan nama KING (Raja) saya ambil dari Raja Majapahit Bhre Kertabumi Wijaya, ayahanda dari Pangeran Buwono Keling Pendiri Kota Pacitan.
Sementara pengambilan nama QUEEN (Ratu) saya ambil dari Mitos/Legenda Kanjeng Ratu Kidul yang akrab di Pesisir Laut Selatan Jawa yang melekat di kehidupan sehari-hari masyarakat Pacitan.
Pengambilan nama Prince (Pangeran) saya ambil dari Pangeran Buwono Keling
pendiri Kota Pacitan, yang melarikan diri dari kejaran pasukan Demak
saat Majapahit runtuh. Membuka wilayah Hutan Pacitan menjadi sebuah
pemukiman untuk ditinggali.
Pengambilan nama Princess (Putri) berasal dari keindahan warna putih, yang mengingatkan saya kepada Putri Salju (Snow White).

batu keladen pacitan


Ciri-ciri Chalcedony Pacitan memiliki 3 ciri :


Baik ciri itu dimiliki masing-masing 1, bisa ada 2 dan bisa 3. Misalnya ketiga ciri itu:

1. Motif Punggung Kura-Kura.
2. Klep Seperti Moonstone (main klepnya)
3. Klep seperti Cat’s Eye (ini berupa klep Garis memanjang, ada yang
penuh, ada yang tidak penuh dari ujung vertikal ke ujung lainnya)
4. Banyak yang belum mengerti Ciri Keladen yang ke Empat: Keladen
memiliki kemampuan menyerap sinar yang baik, hingga susunan lapisan-nya
mampu terlihat dengan jelas… dikarenakan reaksi dalam menyerap sinar
yang baik ini… maka Keladen memiliki perubahan warna yang drastis,
tergantung dari Intensitas Cahaya yang masuk, sehingga menimbulkan
Bi-Colour atau Tri Colour Change… (ini dikonfirmasi oleh yang membeli
King Keladen Chalcedony – Golden Supreme)

keladen asli

Sekilas dari Foto sangat mirip dengan ciri-ciri yang dimiliki Anggur
(Chalcedony) dari Baturaja. Ciri Khusus Deposit Chalcedony Pacitan ialah
warnanya lebih lembut, jernih dan tingkat kekristalannya mampu menyerap
cahaya yang banyak. Mungkin ada beberapa kesamaan bila dari kedua
deposit ini disejajarkan. Saya sendiri tidak menguasai Batuan dari
Baturaja dan kemungkinan pendapat subyektif saya bisa salah.
Deposit rata-rata Chalcedony Pacitan dikuasai warna Semu dan yang
langka ialah Semu keemasan yang kuat pendaran bias sinarnya, yang saya
sebut – Golden Supreme (Emas Tertinggi/Terbaik).

pacitan keladen

KLASIFIKASI Warna, saya membagi tingkatan warna sebagai berikut:

1. Golden Supreme (Emas Tertinggi/Terbaik) untuk warna yang Keemasan (Yellow Chalcedony)
2. Supreme Sunrise (Sinar Mentari Pagi Terbaik) untuk warna Kuning Muda (Light Yellow Chalcedony)
3. Red Baron (Bangsawan Merah) untuk warna Merah
Keemasan (Golden Reddish) ditambahkan Watu-Watu Pacitan (Deny Dwi
Kristianto) menemukan specimen Chalcedony berwarna merah di Bukit Ndasar
dalam pencariannya selama 3 hari.
4. Princess Snow White (Putih Salju/Putri Salju)
untuk warna Putih (White Chalcedony) bila berasal dari bukit akan
disebut Princess Ndasar Chalcedony – Snow White bila dari sungai akan
disebut Princess Keladen Chalcedony – Snow White.
5. Untuk warna-warna lainnya yang semu Kehijauan, Pink, Abu-Abu,
Kuning atau semu lainnya, saat disenter/dikenai sinar baru berubah
kuning muda. dan lainnya dimasukkan dalam pengklasifikasian warna dengan
sebutan bakal Calon Raja yaitu Prince (Pangeran). Kemudian diikuti asal tambang dari bukit Prince Ndasar dan dari sungai Prince Keladen.
6. Supreme Sunset (Matahari Terbenam Terbaik) untuk variant Orangy Yellow Chalcedony.
Penambahan Klasifikasi Red Baron:

Penyebutan Red Baron sendiri berasal dari diskusi saya dengan Deny
(Watu-watu Pacitan) dia yang menemukan variant Chalcedony sangat kristal
dan sangat menarik sekali, hasil pencariannya dia turun naik mengitari
selama 3 hari di Bukit Ndasar. Maka dari perbincangan itu disepakati
penamaan yang mewakili warna yang Keemasan namun condong ke Merah
(Golden Reddish).
Warna ini sangat berbeda sekali dengan yang beredar di pasaran, di
pasaran warna Chalcedony-nya lebih ke warna Cempaka atau Kenanga dan
sepengetahuan saya dan Deny, Chalcedony yang berwarna Red Baron belum
ada yang representatif di pasaran seperti penggolongan mereka berdua.
Hijau Pacitan masuk ke Klasifikasi Prince:

Warna Hijau Pacitan yang legendaris berusaha dicari kembali oleh Arif
Putro Lawu. Pada kenyataannya yang dimaksud Hijau Pacitan (semu
Kehijauan) yang dimiliki oleh Arif dan Pambalah Batung Jogja (Subianor)
saya masukkan dalam klasifikasi Prince. Baik yang Prince Ndasar maupun
Prince Keladen. Walaupun demikian material Prince tersebut sesungguhnya
juga masuk kategori langka. Dikarenakan material Hijau Pacitan sudah
habis dikarenakan eksploitasi besar-besaran di masa lalu dan biasanya
jatuh ke tangan para Kolektor Elit Batuan Nusantara.
Penambahan Klasifikasi Supreme Sunset:

Penyebutan warna atau klasifikasi warna baru ditambahkan saya ialah
Supreme Sunset (Matahari Terbenam Terbaik) datang dari diangkatnya
variant warna Orangy Yellow Chalcedony oleh Kang Arwan Batuakik yang
mendapat batuan dari Bukit Ndasar dari penemunya Sisok di
Donorojo.”Beberapa Video dari Variant Specimen Indonesian Yellow Chalcedony


ARTIKEL

Batu Keladen yang kami jual KLIK DISINI!!